MANUSIA DAN KEINDAHAN (TUGAS IBD BAB 5)

 

Nama : Sonia Kurniawati

NPM   : 27312105

Kelas  : 1TB03

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Gambar

PENGERTIAN KEINDAHAN

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan peradaban serta perkembangan teknologi. Keindahan tidak dapat lepas dari kehidupan manusia, sebab dimana saja manusia dapat menikmati keindahan.

Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Artinya sesuatu yang indah haruslah nyata dan dapat kita rasakan melalui lima indra manusia. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan,waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.

Makna keindahan menurut beberapa filsuf:

  1. Keindahan adalah segala sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat ( Tolstoy).
  2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian – bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri (Baumgarten).
  3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belum indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan – ciptaan amoral tidak bisa di katakana indah, karena tidak dapatdi gunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
  4. Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan (Winchelman).
  5. Yang indah adalah yang memiliki proporsi yang harmonis (Shaftesbury).
  6. Keindahan adalah segala sesuatu yang mendatangkan rasa senang (Hume).

RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap kegiatan yang merenungkan sesuatu dinamakan berfilsafat. Akan tetapi tidak semua orang mampu berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logic dan analitik.

Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang juga menyandarkandiri kepada suatu analisis. Analisis adalah kegiatan berfikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang di peroleh disebut pengetahuan tidak langsung.

Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 ciri yaitu:

  1. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas. Tidak hanya di tinjau dari sudut pandang tertentu.
  2. Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar gejala) sehingga bisa di jadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
  3. Spekulatif, artinya bisa dijadikan dasar-dasar pemikiran untuk pemikiran selanjutnya.

KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata serasi. Serasi dari kata dasar rasi yang artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang.

Dalam arsitektur keserasian itu penting, dalam merancang suatu bangunan di perlukan perpaduan unsur keserasian, karena jika seorang arsitek tidak menerapkan prinsip keserasian bangunan yang dirancang tidak akan mengandung nilai estetika tinggi. Seorang arsitek tidak hanya di tuntut merancang bangaunan sesuai fungsi tapi juga seorang arsitek harus menciptakan bangunan yang memiliki nilai estetika yang tinggi.

download (5)

 

Misalnya dalam desain interior suatu ruangan, jika penataannya asal-asalan dan tidak menerapkan unsur keserasian ruangan yang ada akan terlihat tidak indah. Kaitannya orang yang memempati ruangan itu tidak akan nyaman. Karena sesuatu yang serasi akan membuat kita nyaman.

KEHALUSAN

Kehalusan berasal dari kata halus yang artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban. Halusbagi manusia itu sendiri adalah berupa sikap, yakni sifat halus. Sikap halus adalah sikap lembut dalam menghadapi orang.

Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupum masyarakat luas. Sebagai lawan dari sifat halus adalah sikap kasar atau sikap orang – orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku, sikap orang yang sedang bermusuhan. Orang yang mudah emosi berarti dia tidak bisa mengendalikan pikiran karena emosi di control oleh pikiran, sebagai manusia kita tidak hanya harus cerdas kepintaran tetapi alangkah baiknya kita juga cerdas dalam hal emosional.

Dalam bermasyarakat alangkah baiknya kita mempunyai sifat halus kepada semua orang. Karena sifat halus akan membawa kita pada kehidupan yang damai. Jika kehidupan damai dan tidak ada keributan semua akan berjalan lancar.

 

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi, manusia memiliki kehendak dan keinginan. Kehendak dan keinginan manusia bersumber dari akal budi, sedangkan kehendak dan keinginan hewan bersumber dari naluri.

Kodrat manusia selalu mendambakan sesuatu yang baik, yang dapat menyempurnakan kemanusiaannya. Disadari atau tidak setiap manusia tidak senang dengan Sesutu yang jorok, yang tidak baik, dan yang dapat merendahkan martabatnya. Karena itu “keindahan” bagi manusia sebenarnya bukan sekedar sesuatu yang menjadi “harapannya”, melainkanmerupakan sesuatu yang “harus di usahakan adanya”.

Persepsi manusia terhadap keindahan antara yang stau dengan yang lain tidak sama. Sebab persepsi manusia tentang keindahan sangat di tentukan oleh daya penggerak yang menjadi sumber timbulnya kehendak atau keinginan terhadap keindahan itu sendiri. Persepsi keindahan yang muncul dari akal dan budi dapatlah disebut keindahan dalam arti yang sebenarnya, sedangkan keindahan yang muncul dari dorongan nafsu merupakan “keindahan semu”.

Supaya orang tidak terjerumus dalam “keindahan semu” maka orang itu harus mempertemukan keindahan subyektif dengan keindahan obyektif. Arti dari keindahan subyektif yaitu sangat bergantung kepada selera perorangan, karena memang sangat relative. Ia bersumber dari asas kegunaan benda. Sedangkan keindahan obyektif menurut John Kets: keindahan obyektif disamakan dengan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.

Kesimpulan:

Keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, dsb. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia.karena itu keindahan dapat kita nikmati dimana saja dan kapan saja.

Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama, abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mempunyai daya tarik berarti tidak indah. Keindahan bersifat universal.

Sumber : buku ilmu budaya dasar karangan Drs. Djoko widagdho, dkk.

MANUSIA DAN KEADILAN (TUGAS IBD BAB 4)

 

Nama : Sonia Kurniawati

NPM   : 27312105

Kelas  : 1TB03

MANUSIA DAN KEADILAN

 

GambarKeadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka sebaliknya kita wajib mempertahankan hak hidup dengan bekerja keras tanpa merugikan orang lain. Hal ini disebabkan oleh karena orang lain pun mempunyai hak hidup seperti kita. Jika kita pun mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan kesempatan kepada orang lain itu untuk mempertahankan hak hidup mereka sendiri. Jadi, keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbangan  atau keharmonisan antara menuntut hak, dan menjalankan kewajiban.

Berdasarkan kesadaran etis, kita tidak hanya diminta untuk menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah kepada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula, jika hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

Pastilah masalah keadilan sosial akan terus dicari dan diperjuangkan orang sampai kapan pun, sebab masalah keadilan hakikatnya adalah masalah “kemanusiaan”. Bukan sekedar menyangkut, melainkan justru asasi manusia. Keadilan menentukan harkat dan martabat manusia, sebab masalah keadilan selalu berhubungan dengan masalah hak. Padahal hal itu sendiri merupakan asasi manusia. Manusia ternyata tidak hanya wajib menuntut saja, namun wajib menciptakan dan menegakkan. Manusia tidak akan dapat menghindarinya, sebab manusia tidak akan lepas dari hubungannya dengan manusia lain.

 

Berbagai Macam Keadilan

  1. Keadilan legal atau keadilan moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal

  1. Keadilan distributive

Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

  1. Keadilan komutatif

Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat

Kejujuran

Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.

 

Kecurangan

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

Pemulihan nama baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar  namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

 

Pembalasan

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

Sumber : buku ilmu budaya dasar karangan Drs. Djoko widagdho, dkk.

                       http://dofadroid.blogspot.com/2012/05/ibd-manusia-dan-keadilan.html