Nama : Sonia Kurniawati
NPM : 27312105
Kelas : 1TB03
MANUSIA DAN KEINDAHAN
PENGERTIAN KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan peradaban serta perkembangan teknologi. Keindahan tidak dapat lepas dari kehidupan manusia, sebab dimana saja manusia dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Artinya sesuatu yang indah haruslah nyata dan dapat kita rasakan melalui lima indra manusia. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan,waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Makna keindahan menurut beberapa filsuf:
- Keindahan adalah segala sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat ( Tolstoy).
- Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian – bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri (Baumgarten).
- Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belum indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan – ciptaan amoral tidak bisa di katakana indah, karena tidak dapatdi gunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
- Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan (Winchelman).
- Yang indah adalah yang memiliki proporsi yang harmonis (Shaftesbury).
- Keindahan adalah segala sesuatu yang mendatangkan rasa senang (Hume).
RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap kegiatan yang merenungkan sesuatu dinamakan berfilsafat. Akan tetapi tidak semua orang mampu berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logic dan analitik.
Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang juga menyandarkandiri kepada suatu analisis. Analisis adalah kegiatan berfikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang di peroleh disebut pengetahuan tidak langsung.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 ciri yaitu:
- Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas. Tidak hanya di tinjau dari sudut pandang tertentu.
- Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar gejala) sehingga bisa di jadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
- Spekulatif, artinya bisa dijadikan dasar-dasar pemikiran untuk pemikiran selanjutnya.
KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi. Serasi dari kata dasar rasi yang artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang.
Dalam arsitektur keserasian itu penting, dalam merancang suatu bangunan di perlukan perpaduan unsur keserasian, karena jika seorang arsitek tidak menerapkan prinsip keserasian bangunan yang dirancang tidak akan mengandung nilai estetika tinggi. Seorang arsitek tidak hanya di tuntut merancang bangaunan sesuai fungsi tapi juga seorang arsitek harus menciptakan bangunan yang memiliki nilai estetika yang tinggi.
Misalnya dalam desain interior suatu ruangan, jika penataannya asal-asalan dan tidak menerapkan unsur keserasian ruangan yang ada akan terlihat tidak indah. Kaitannya orang yang memempati ruangan itu tidak akan nyaman. Karena sesuatu yang serasi akan membuat kita nyaman.
KEHALUSAN
Kehalusan berasal dari kata halus yang artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban. Halusbagi manusia itu sendiri adalah berupa sikap, yakni sifat halus. Sikap halus adalah sikap lembut dalam menghadapi orang.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupum masyarakat luas. Sebagai lawan dari sifat halus adalah sikap kasar atau sikap orang – orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku, sikap orang yang sedang bermusuhan. Orang yang mudah emosi berarti dia tidak bisa mengendalikan pikiran karena emosi di control oleh pikiran, sebagai manusia kita tidak hanya harus cerdas kepintaran tetapi alangkah baiknya kita juga cerdas dalam hal emosional.
Dalam bermasyarakat alangkah baiknya kita mempunyai sifat halus kepada semua orang. Karena sifat halus akan membawa kita pada kehidupan yang damai. Jika kehidupan damai dan tidak ada keributan semua akan berjalan lancar.
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi, manusia memiliki kehendak dan keinginan. Kehendak dan keinginan manusia bersumber dari akal budi, sedangkan kehendak dan keinginan hewan bersumber dari naluri.
Kodrat manusia selalu mendambakan sesuatu yang baik, yang dapat menyempurnakan kemanusiaannya. Disadari atau tidak setiap manusia tidak senang dengan Sesutu yang jorok, yang tidak baik, dan yang dapat merendahkan martabatnya. Karena itu “keindahan” bagi manusia sebenarnya bukan sekedar sesuatu yang menjadi “harapannya”, melainkanmerupakan sesuatu yang “harus di usahakan adanya”.
Persepsi manusia terhadap keindahan antara yang stau dengan yang lain tidak sama. Sebab persepsi manusia tentang keindahan sangat di tentukan oleh daya penggerak yang menjadi sumber timbulnya kehendak atau keinginan terhadap keindahan itu sendiri. Persepsi keindahan yang muncul dari akal dan budi dapatlah disebut keindahan dalam arti yang sebenarnya, sedangkan keindahan yang muncul dari dorongan nafsu merupakan “keindahan semu”.
Supaya orang tidak terjerumus dalam “keindahan semu” maka orang itu harus mempertemukan keindahan subyektif dengan keindahan obyektif. Arti dari keindahan subyektif yaitu sangat bergantung kepada selera perorangan, karena memang sangat relative. Ia bersumber dari asas kegunaan benda. Sedangkan keindahan obyektif menurut John Kets: keindahan obyektif disamakan dengan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Kesimpulan:
Keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, dsb. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia.karena itu keindahan dapat kita nikmati dimana saja dan kapan saja.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama, abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mempunyai daya tarik berarti tidak indah. Keindahan bersifat universal.
Sumber : buku ilmu budaya dasar karangan Drs. Djoko widagdho, dkk.